Dalam sistem Pendidikan Nasional, layanan pendidikan khusus dapat dilakukan melalui 2 model yaitu segregatif di sekolah luar biasa dan pendidikan inklusif di sekolah reguler. 

Inklusi adalah suatu sistem ideologi yang dilandasi wawasan kebersamaan. Artinya setiap warga sekolah baik masyarakat, kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua menyadari tanggung jawab dalam mendidik semua anak dalam mengoptimalkan potensinya. Pendidikan inklusif tidaklah sekedar menempatkan anak dengan different abilties  dalam kelas reguler, dan bukan pula sekedar memasukkan anak dengan different abilties  sebanyak mungkin dalam lingkungan belajar siswa reguler. Lebih dari itu, ini menyangkut juga bagaimana orang dewasa dan teman sekelas menerima teman-teman dengan keragamannya. Begitupun pengajarnya, mengenali bahwa dalam kegiatan pembelajarannya ragam pendekatan bisa dikolaborasikan kepada seluruh siswa.

Bergabungnya anak dengan different abilties  di PKBM Homeschooling HSPG Yogyakarta dalam lingkungan belajar yang sama dengan anak-anak lain melalui beberapa fase.

Fase pertama adalah pembelajaran individual bagi anak dengan different abilties  dengan pendampingan terapis serta tim psikologi. Meskipun individual namun ada program mingguan untuk meningkatkan ketrampilan individu, sosial dan gerak anak-anak, sehingga anak tetap bisa bersosialisasi. Di fase ini anak mendapatkan dukungan positif sepenuhnya dari semua pihak untuk mendukung kesiapan psikisnya di lingkungan yang baru.

Fase  kedua adalah program trial class, ini adalah masa adaptasi bagi anak dengan different abilties  yang mengalami peningkatan pesat dari segi sosial, kognitif maupun emosional untuk masuk ke kelas komunitas. Di masa ini orang tua, pengajar dan tim terapi serta psikologi saling bekerja sama memberikan dukungan positif kepada anak.

Fase ketiga adalah membaurkan anak dengan different abilties di kelas komunitas. Prinsipnya anak-anak ini mampu secara sosial dan emosional berada di lingkungan teman-teman reguler, kemampuan kognitif pun pelan-pelan akan mengalami peningkatan. Dengan ini PKBM Homeschooling HSPG Yogyakarta memfasilitasi keberagaman karakteristik anak-anak sebagai peserta didik sehingga tidak ada peserta didik yang ditolak atau dikeluarkan dari satuan pendidikan sebab tidak memenuhi standar akademis yang ditetapkan.

Kurikulum inklusif di Homeschooling HSPG Yogyakarta ini dilaksanakan dengan kerja sama semua aspek. Ada alur identifikasi dan asesmen anak dengan different abilties  sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.